Nini Jablay Memberi Semangat


Sungguh, ini adalah cerpen lama, kubuat di bulan April 2008. Cerpen yang iseng kukirim ke harian Radar Banjarmasin, entah itu kapan, sudah sangat lama.
Tak ada yang istimewa dari cerpenku ini, kecuali bahasanya yang 100% menggunakan Bahasa Banjar. Aku sendiri sudah menganggapnya “cerpen gagal”, kuanggap itu sebagai pembelajaran dan bentuk latihan.
Sedikit pun tak pernah aku menyangka akan dimuat di harian Radar Banjarmasin yang seleksinya cukup sulit itu, dan ini adalah yang pertama kalinya cerpenku bisa tembus di sana.
Sebagai seorang pemula sepertiku ini, tentu saja hal ini sangat menggembirakan, sekaligus memantikkan semangatku untuk menulis cerpen yang lebih baik lagi.
Ada sedikit cerita tentang cerpen ini. Beberapa bulan yang lewat, seorang kawan yang kuliah di IAIN tertarik ikut lomba “Bakesah Bahasa Banjar” antar asrama. Dalam rangka apa, entahlah. Yang pasti waktu itu dia menanyakan padaku apakah punya cerpen Bahasa Banjar. “Punya”, jawabku. “Cari aja di blog, tapi jangan salahkan aku bila nanti kalah, soalnya cerpennya tidak bagus.”
Dia tidak peduli, karena menurutnya cerpen itu sudah cukup bagus. Ajaib, dia menang, juara 2!
Ah, bila dia dulu senang berkat cerpen ini, sekarang aku pun senang. Kuucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk redaksi Radar Banjarmasin, khususnya Bang Randu. Sungguh, cerpen sederhana ini membuatku semangat lagi.
Bila kau tertarik membaca cerpen ini, silakan klik di sini.

18 pemikiran pada “Nini Jablay Memberi Semangat

Tinggalkan komentar